Apa Itu Blended Learning? Metode yang Digunakan SMP IT PAPB di Pembelajaran Tatap Mukanya

smpislampapb.sch.id – Selama masa pandemi, tentu saja ada saja beberapa siswa-siswi bahkan orang tua yang mengeluhkan tentang proses belajar secara online atau e-learning. Ini bukan tanpa alasan, karena dengan adanya e-learning ini justru malah disalahgunakan oleh sebagian murid untuk bisa bermain sepuasnya seakan menganggap jika selama pandemi ini, sekolah libur, dan orang tua juga merasa kerepotan dengan kelakuan anaknya.
Memang, metode belajar e-learning ini malah bisa jadi dianggap efektif jika mungkin dilakukan dengan cara yang benar. Murid bisa belajar dengan nyaman di rumah saja, bisa belajar tanpa mengenal waktu dan tempat, lebih leluasa dalam melakukan proses pembelajaran, namun malah keleluasaan ini salah diartikan.
Ada beberapa kekurangan lainnya di metode e-learning ini, dan inilah yang mendasari SMP IT PAPB Semarang untuk menerapkan pembelajaran dengan metode Blended Learning. Apa itu blended learning? Mari kita bahas!
Jika Anda terbiasa dengan e-learning, pasti Anda pernah mendengar tentang blended learning. Ini adalah konsep yang semakin populer selama beberapa tahun terakhir, dengan keunggulannya yang dipuji oleh para profesional dan pelajar e-learning.
Terlepas dari penerimaan efektivitas blended learning atau pembelajaran campuran, masih ada beberapa ambiguitas di sekitar definisinya. Jadi, apa itu blended learning? Dalam postingan hari ini, kita akan mempelajari apa itu blended learning, dan menyoroti beberapa manfaat yang ditawarkannya kepada organisasi dan pelajar.
Daftar Isi
Apa Itu Blended Learning ?
Blended learning adalah pendekatan pendidikan yang menggabungkan materi pendidikan online dan peluang untuk interaksi online dengan metode kelas berbasis tempat tradisional. Ini membutuhkan kehadiran fisik guru dan siswa, dengan beberapa elemen kontrol siswa atas waktu, tempat, jalur, atau tempat.
Namun dalam hal e-learning, “metode kelas berbasis tempat” dapat diganti dengan webinar, membuat pembelajaran menjadi lebih mudah diakses dan nyaman. Blended learning dipercaya dapat mendorong personalisasi pengalaman e-learning dengan menggabungkan aspek terbaik dari pengajaran langsung dengan metode e-learning berbasis teknologi.
Ini memperluas pengalaman pelajar dengan mendukung pembelajaran kapan saja, di mana saja, dan membentuk kembali peran pengajar atau guru. Ketika diterapkan pada e-learning, blended learning sekali lagi bergantung pada keadaan, tetapi biasanya melibatkan:
- Sebagian dari pembelajaran belajar secara online, dengan siswa dapat mengatur kecepatan belajarnya
- Bagian lain dari pembelajaran dipimpin guru, biasanya dilakukan melalui webinar, memungkinkan pelajar jarak jauh untuk terlibat dengan lebih mudah
Pada dasarnya, melalui blended learning, pelatihan online dan yang dipimpin guru saling melengkapi dan menciptakan lingkungan belajar yang terintegrasi.
Manfaat Blended Learning
Model blended learning tidak diragukan lagi merupakan cara yang bagus untuk menambah pengalaman pelajar, tetapi kelebihannya lebih dari itu.
Mari kita tengok apa saja manfaat yang bisa didapatkan oleh para guru dan juga manfaatnya juga untuk sekolah.
Manfaat Blended Learning Untuk Murid
- Blended learning menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas pelajar; mereka memiliki kemampuan untuk mengontrol kecepatan belajar mereka dan belajar dari jarak jauh.
- Penelitian akademis menunjukkan bahwa blended learning memberi pelajar pemahaman yang lebih komprehensif tentang konten kursus.
- Karena blended learning, memungkinkan pelajar untuk berinteraksi dengan guru dan sesama pelajar, pembelajaran sosial didukung.
Manfaat Blended Learning Untuk Sekolah
- Blended learning mengurangi biaya sekolah secara tatap muka, pemeliharaan asset kelas, akomodasi, dan materi pembelajaran seperti LKS atau buku.
- Sekolah dapat menggunakan berbagai metode e-learning, seperti webinar, gamification, dll., yang menghasilkan keterlibatan pelajar yang lebih baik.
- Karena blended learning adalah cara yang lebih efisien dan hemat biaya untuk kegiatan mengajar, maka para guru menjadi lebih leluasa untuk memberikan pembelajaran yang lebih intens satu persatu anak didiknya.
- Juga lebih mudah untuk mengetahui siapa yang telah, atau belum, menyelesaikan tuga sekolah.