Hati dan Keteladanan dalam Mendidik

Oleh: Wikaning Tiyas *
MENDIDIK-menjadi satu kewajiban semua guru atau pendidik. Semua guru mampu mengajar, namun tidak semua guru mampu mendidik. Korelasinya adalah pendidikan yang baik pasti memberikan pengajaran yang baik, namun pengajaran yang baik belum tentu mampu mendidik. Hal ini menjadi salah satu perhatian profesi kita sebagai pendidik/guru. Guru tidak hanya mengajar anak untuk menjadi seorang anak yang intelektual/pintar namun harus mampu menjadikan anak cerdas total.
Cerdas total yaitu cerdas IQ, EQ, SQ. Hal ini dimaksudkan, jika guru mampu mendidik anak yang mampu memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosinal, dan kecerdasan spiritual maka guru tersebut berhasil membentuk dan menyiapkan anak untuk terjun ke dalam masyarakat.
Tidak banyak guru menyadari bahwa langkah atau cara mendidik anak itu mempengaruhi pola dan cara berfikir anak. Oleh karena itu keyword-nya adalah hati. Ketika guru mengajar dengan hati dan itu menjadi sebuah kebutuhan, maka guru akan memberikan versi yang terbaik yang dimiliki. Seperti halnya kalau kita butuh sarapan untuk pasokan energi, maka kita akan mencari menu yang kita suka.
Silahkan baca juga: Ekstrakurikuler dan Urgensi Membentuk Karakter Siswa
Mendidik dengan hati itu perlu empati dan kepekaan. Guru harus mampu memberikan waktu lebih untuk anak didiknya. Waktu lebih di sini dimaksudkan lebih tahu kondisi anak, seperti mengelola kelebihan dan kelemahan dari anak tersebut untuk dapat dilihat dan mampu mendorong anak menemukan identitas diri.
Pendidik atau guru adalah public figure. Mereka (anak didik) akan mudah meniru melihat tingkah laku kita. Maka dibutuhkan keteladanan yang baik supaya output anak didik kita juga baik. Guru adalah profesi yang memiliki pengaruh dalam tumbuh kembang mereka. Kesempatan ini seharusnya dimanfaatkan untuk mencetak anak didik menjadi orang yang bisa memiliki keteladanan yang baik.
Pertanyaannya, sudahkah kita mendidik dengan hati dan memberi teladan untuk anak didik kita?
* Penulis ada Human Resources Departement (HRD) di SMP Islam Terpadu PAPB Semarang.
Editor Bahasa: Mokhamad Malikul Alam
Ilustrator Gambar: Mokhamad Malikul Alam