• Info Sekolah
    • FAQs
    • Profil Sekolah
    • Staff dan Pengajar
    • Tentang Sekolah
    • Tour Sekolah
    • Visi dan Misi
  • Fasilitas Sekolah
    • Area Green House
    • Ruang Aula
    • Ruang Dapur
    • Ruang Isi Galon
    • Ruang Kelas
    • Ruang Kesehatan
    • Ruang Lab Komputer
    • Ruang Lab IPA
    • Ruang Pendaftaran Peserta Didik Baru
    • Ruang Perpustakaan
    • Ruang Studio Musik
  • Program Unggulan
    • Kelas Tahfidz
    • Memadukan Kurikulum Umum & Agama Islam
    • Prestasi, Kreativitas, & Inovasi
    • Program Kesiswaan
    • Program Pengembangan Diri
  • Gallery
  • Pendaftaran
  • Pengumuman
    • Kelulusan
  • Berita
    • Blog
  • Kontak
Ada yang ditanyakan?
(024) 46731280
(+62) 85866302010
smpitpapbsmg@gmail.com
07:00 - 13:00 WIB / Senin - Sabtu
Assalamu'alaikum.. Selamat Datang di Website Resmi SMP Islam Terpadu PAPB Semarang
  • Info Sekolah
    • FAQs
    • Profil Sekolah
    • Staff dan Pengajar
    • Tentang Sekolah
    • Tour Sekolah
    • Visi dan Misi
  • Fasilitas Sekolah
    • Area Green House
    • Ruang Aula
    • Ruang Dapur
    • Ruang Isi Galon
    • Ruang Kelas
    • Ruang Kesehatan
    • Ruang Lab Komputer
    • Ruang Lab IPA
    • Ruang Pendaftaran Peserta Didik Baru
    • Ruang Perpustakaan
    • Ruang Studio Musik
  • Program Unggulan
    • Kelas Tahfidz
    • Memadukan Kurikulum Umum & Agama Islam
    • Prestasi, Kreativitas, & Inovasi
    • Program Kesiswaan
    • Program Pengembangan Diri
  • Gallery
  • Pendaftaran
  • Pengumuman
    • Kelulusan
  • Berita
    • Blog
  • Kontak

Blog

  • Home
  • Blog
  • Blog
  • Ingatan Kita dan Lomba Agustusan

Ingatan Kita dan Lomba Agustusan

  • Posted by info_papb
  • Categories Blog
  • Date August 17, 2019
  • Comments 0 comment
20190726 161414 Copy

Oleh: Mokhamad Malikul Alam *

GELAP-pandangku usai sepasang mata ini tertutup kain. Tangan kanan memegang sebuah tongkat kira-kira sepanjang dua langkah kaki orang dewasa. Aku berjalan pelan-pelan sambil meraba-raba udara, mengira-ngira arah. Bergerak maju menuju air bening dalam plastik yang tergantung di tengah halaman. Aku ayunkan tongkat. Sekali, dua kali, tiga kali, kemudian “Pyar”, terbebaslah air itu. Merdekalah sumber kehidupan. Merekah bulir-bulir air melayang di udara sebelum jatuh dan meresap ke dalam tanah. Air sebagai pemberi hidup dan menjadi harapan tumbuh kembangnya tunas dan bunga-bunga di atas tanah. Kemudian, sorak sorai penonton menggelegar. Lomba pukul air selesai. Pemenang telah ditentukan.

Barangkali seperti itu kemerdekaan. Ada jiwa-jiwa juang yang gigih yang kita rasakan meski masa depan tampak suram tetapi kita tetap melangkah maju meski berpegang pada kemungkinan-kemungkinan. Mungkin gagal atau mungkin berhasil. Saat sekiranya yakin sudah hampir mencapai yang diharapkan kita menyalakan api dalam hati kemudian memecahkan yang menjerat kemerdekaan. Lalu, kemenangan untuk kita.

Sebelum menginjak hari kemerdekaan kita agendakan perayaan penuh perlombaan dan kebahagiaan. Biasanya ada lomba makan kerupuk, panjat pinang, tarik tambang, balap karung, pukul air, dan sebagainya. Namun yang disayangkan, kita hanya merayakannya dengan suka cita. Kita luput untuk menghayatinya. Membangun ingatan kembali tentang sejarah perjuangan para pahlawan mencapai kemerdekaan sudah jadi nomor sekian.

Tentu kita tahu, ingatan kerap kali pudar atau barangkali kita lalai untuk mengingat masa lalu itu. Seperti yang dikatakan Goenawan Mohamad dalam esai di catatan pinggir Majalah Tempo Edisi Kamis 16 Agustus 2012 berjudul Origami: “Ingatan tak pernah solid dan stabil; ingatan dengan mudah melayang tertiup. Seperti kertas, ketika ia menampakkan diri di depan kita, sebenarnya dalam proses berubah. Kita yang menemukannya juga berubah: dengan kepala yang tak lagi pusing atau menatapnya dengan mata yang tak lagi lelah; kertas itu sendiri sedang jadi lecek atau sumbing, lembab atau menguning”. Bahkan mungkin kertas (ingatan) itu bakal pudar oleh zaman atau dilumat serangga rayap.

Baca juga: Nabi Ibrahim dan Bukti Ketaatan pada Tuhan

Coba kita tengok situs kompas.com (13/08/2019): Pada sekitar tahun 1950-an Indonesia secara ramai memulai perayaan lomba 17 Agustusan hingga sekarang. Hal itu dikarenakan tahun tersebut intensitas pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan mulai menurun. Dengan diadakan perlombaan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan ingatan tentang perjuangan masa lalu sehingga dapat meningkatkan semangat generasi bangsa dalam berjuang.

Namun kebahagiaan, memang kadang jadi kekecewaan untuk orang lain. Mungkin ketika kita tengah merayakannnya dengan perlombaan dan upacara dengan gembira tetapi ada beberapa arwah pahlawan yang sedikit mengeluh; Merayakan kemerdekaan tak sekadar itu, Bung. Perjuanganmu masihlah panjang. Jangan sampai terlena dalam kebahagiaan. Kadang luka atau peristiwa luka justru yang mendewasakan bangsa kita!

Dalam perlombaan agustusan, kita tidak sekadar belajar menjadi rendah diri dalam kemenangan atau bersikap menerima dalam kekalahan. Barangkali kita bisa memaknai apa yang tersembunyi di balik perlombaan itu. Atau setidaknya mengingat kembali darah, keringat, dan air mata para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan sehingga hasilnya bisa kita rasakan sekarang ini dan generasi seterusnya. Semoga saja kemerdekaan bangsa ini semakin semerdeka-merdekanya. Merdeka dari rasa lapar. Merdeka dari teror dan tidak aman. Pun merdeka berpendapat tanpa ada permusuhan.

Selamat Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-74. Ah, bukan. Selamat Ulang Tahun Ke-74 Republik Indonesia. Merdeka!

* Penulis adalah guru Bahasa Indonesia SMP Islam Terpadu PAPB Semarang dan penulis puisi/cerpen. Bisa disapa di posel malikulalam777@gmail.com dan katamukita.blogspot.com.

Editor Bahasa: Tri Wahyuni

Ilustrator Gambar: Mokhamad Malikul Alam

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • More
  • Click to print (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Skype (Opens in new window)

Related

Tag:agustusan, HUT ke 74 RI, merdeka

  • Share:
author avatar
info_papb

Previous post

SMP IT PAPB Ciptakan Gerakan Pungut Sampah
August 17, 2019

Next post

Keistimewaan Membaca Alquran
August 24, 2019

You may also like

Beberapa-Amalan-Maulid-Nabi-yang-Dianjurkan-untuk-Dunia-dan-Akhirat
Beberapa Amalan Maulid Nabi yang Dianjurkan untuk Dunia dan Akhirat
13 October, 2021
Tahukah-Kamu-Apa-Itu-Peristiwa-Pertempuran-5-Hari-di-Semarang
Tahukah Kamu Apa Itu Peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang ?
11 October, 2021
Peran-Perpustakaan-Sekolah-di-Saat-Pandemi
Peran Perpustakaan Sekolah di Saat Pandemi
4 October, 2021

Leave A Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pencarian

Kategori

Post Terbaru

Agenda Kegiatan Pesantren Ramadan 1443H SMP IT PAPB
14Apr2022
PAPB Islamic Competition 2022
PAPB Islamic Competition 2022
29Jan2022
Open Donation Pada Milad 18 1
Open Donation Pada Milad-18
22Jan2022

Instagram Feed

(024) 46731280
(+62) 85866302010
smpitpapbsmg@gmail.com
Facebook Twitter Google-plus Pinterest

Sekolah

  • Profil Sekolah
  • Berita
  • Kontak

Kegiatan

  • Gallery
  • FAQs

Lainnya

  • Fasilitas Sekolah
  • Kurikulum
  • Program Unggulan

Murid

  • Ekstrakulikuler
  • Program Kesiswaan

Education WordPress Theme by ThimPress. Powered by WordPress.

  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Sitemap

Daftar menjadi Murid?

Bergabunglah dengan ratusan siswa lainnya dan dapatkan manfaatnya!

DAFTAR SEKARANG