Apa Saja Keistimewaan dari Malam Nisfu Syaban
smpislampapb.sch.id – Pada tahun ini, malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 21 Maret 2021. Apakah kamu tahu apa itu malam Nisfu Syaban? Dan apakah yang menjadikan malam ini adalah malam yang istimewa bagi umat Islam?
Syaban merupakan salah satu bulan dalam kalender Islam yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadan. Pada bulan Syaban ini seluruh amalan manusia diangkat kepada Allah SWT.
Simak penjelasan berikut ini untuk lebih mengerti apa itu malam Nisfu Syaban dan apa saja yang harus dilakukan untuk menyambut malam yang sangat istimewa ini?
Dari 30 malam selama bulan Syaban, ada satu malam yang menjadikannya adalah malam istimewa. Nisfu berarti pertengahan. Sehingga Nisfu Syaban adalah malam di mana terjadi pada pertengahan bulan Syaban.
Mengapa ada Malam Nisfu Syaban? Karena pada malam tersebut, adalah malam dimana diubahnya arah kiblat dari yang awalnya ke Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram.
Di malam ini Allah mengawasi hamba-Nya yang mendirikan sholat malam atau qiyamul lail. Sedangkan lebih dari satu ulama salaf mengerjakan sholat Sunnah di malam Nisfu Syaban yang disebut dengan sholat Al khair atau sholat kebaikan.
Daftar Isi
Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki menulis dalam kitabnya berjudul Ma Dza fi Sya’ban, ada beberapa keutamaan malam nifsu Sya’ban. Di antaranya adalah Allah akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab doa orang yang memohon, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.
Selain itu, Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al Maliki menjelaskan lagi ada tiga amalan yang sangat dianjurkan saat terjadinya malam Nisfu Syaban ini. Di antaranya adalah:
- Perbanyak Doa
Anjuran ini berdasarkan riwayat Abu Bakar. Rasulullah bersabda, “(Rahmat) Allah turun ke bumi pada malam nifsu Sya’ban. Allah akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR al-Baihaqi).
- Membaca Dua Kalimat Syahadat
Sangat dianjrukan bagi umat Islam saat terjadinya malam Nisfu Syaban ini membaca sebanyak-banyaknya dua kalimat syahadat.
“Asyhaduan Laa Ilaaha ill Allah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullah”
- Memperbanyak Istighfar
Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahan. Istighfar juga dapat mempermudah rezeki sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula, dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.
Amalan Malam Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban adalah malam yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut ini ada beberapa amalan yang bisa dilakukan pada malam Nisfu Syaban:
- Puasa Nisfu Syaban
- Memperbanyak Doa
- Membaca Dua Kalimat Syahadat
- Perbanyak Istighfar
Untuk puasa Nisfu Syaban, alangkah baiknya disambung dengan sholat Nisfu Syaban. Niat puasa Nisfu Syaban adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu sauma syahri syahban sunnatan lillahi ta’ala”
Artinya: Saya niat puasa bulan syaban sunnah karena Allah ta’ala.
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban juga merupakan amalan yang dapat dilakukan saat terjadinya malam Nisfu Syaban yang istimewa ini.
Pada dasarnya, untuk melakukan sholat Nisfu Syaban tidaklah jauh berbeda dengan berbagai sholat sunnah yang lainnya. Yang membedakannya hanya pada niat bacaan sholatnya saja. Berikut ini adalah niat sholat nisfu syaban:
اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli sunnata lailati nisfu sya’baana rok’ataini lillahi ta’alaa
Artinya: “Saya shalat sunnat malam Nisfu Sya’ban dua rakaat karena Allah Ta’ala
Meski banyak ulama yang meragukan kebenaran sumber hukum sholat nifsu syaban sebagai amalan sunnah. Namun adapula pendapat yang membolehkan umat muslim untuk mengerjakan sholat tersebut. Adapun tata langkah sholat nifsu syaban yang dapat menjadi wejangan ataupun referensi belajar ialah sebagai berikut:
- Membaca niat sholat Nisfu Syaban
- Melaksanakan takbiratul ihram dengan membaca Allahu Akbar
- Membaca doa iftitah (sunnah)
- Membaca surat Al Fatihah dan 1 surat pendek
- Ruku dan tuma’ninah sambil membaca tasbih 3x
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dan tuma’ninah sambil membaca tasbih 3x
- Duduk diantara dua sujud dan membaca doanya
- Sujud kedua, membaca tasbih 3x
- Berdiri kembali kemudian melanjutkan gerakan sholat berikutnya seperti ruku hingga sujud ke dua
- Membaca tasyahud akhir dan salam
Doa Malam Nisfu Syaban
Di malam nisfu Sya’ban kita berdoa kepada Allah untuk panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman. Kita juga biasanya membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa tersebut. Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa berikut ini yang dibaca saat malam nisfu Sya’ban:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْن.
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”
Doa ini tertera dalam Kitab Maslakul Akyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya, (Lihat Sayid Utsman, Maslakul Akhyar, [Jakarta, Al-Aidrus: tanpa catatan tahun], halaman 78-80). Dhamir mufrad pada doa ini dapat diganti menjadi dhamir jamak bila dibaca berjemaah.
Sekian pembahasan tentang malam Nisfu Syaban dan berbagai amalan yang sunnah dilakukan. Semoga bermanfaat. Wallahu’alam.