Meningkatkan Minat Belajar Matematika

Oleh: Dyska Risa Safura *
MATEMATIKA-adalah bidang studi yang wajib dipelajari oleh semua siswa baik di tingkat pendidikan dasar maupun di perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan.
Namun banyak sekali orang yang beranggapan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran yang kurang menarik, sulit, memusingkan, membosankan, dan sebagainya. Selain karena banyaknya rumus yang harus dihafalkan, tingkat kesulitan soal juga menjadi masalah besar bagi sebagian siswa terutama di tingkat SMP. Sehingga anak-anak akan beranggapan bahwa matematika itu sulit dan membosankan. Padahal sejatinya, matematika bukan hanya kumpulan rumus-rumus yang harus dihafalkan sampai kepala menjadi botak, tetapi matematika terintegrasi dengan bidang ilmu lain dan menunjang peradaban manusia.
Lantas bagaimana caranya agar meningkatkan minat anak-anak terhadap pelajaran matematika? Saya akan mencoba sharing sedikit ilmu dan pengalaman selama saya bergelut di bidang ini.
Pertama, sampaikan ke anak, betapa powerfull-nya ilmu matematika.
Pernahkan terlintas atau terucap, “apasih gunanya rumus ini?” kepada bapak/ibu guru yang mengajar? Jujur saja saat masih bersekolah dahulu, saya juga berpikir demikian. Namun seiring berjalannya waktu, saya mengerti betapa hebatnya ilmu yang saat ini kita pelajari. Selain digunakan dalam proses jual beli, matematika juga digunakan dalam mata pelajaran lain, seperti contohnya fisika banyak menggunakan konsep matematika di dalamnya, lalu IPS menggunakan koordinat kartesius untuk menentukan letak kota pada peta, Biologi menggunakan perhitungan analisis kemiripan DNA juga dengan matematika, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sekarang tahukan betapa hebatnya ilmu ini? Maka mulai sekarang jika menemukan rumus matematika, janganlah lagi memandang bahwa rumus itu serem, mengerikan. Tetapi langsunglah penasaran mengapa rumus tersebut diciptakan.
Kedua, tanamkan bahwa matematika itu mudah.
Daripada terus menerus memaksakan kepada anak-anak untuk selalu menghafalkan rumus dan mengerjakan soal. Memberi mereka pemahaman bahwa matematika itu mudah adalah cara terbaik bagi anak. Mereka akan mengerti bahwa matematika itu menyenangkan. Lantas bagaimana jika masih ada anak yang berkata matematika itu sulit. Kita akan mengatakan matematika itu mudah dengan senyuman lebar dan memberinya contoh bahwa matematika tidak sesulit yang mereka bayangkan.
Baca juga: Menetaskan Perilaku Semangat
Ketiga, beri motivasi bahwa mereka pasti bisa.
Era pembelajaran abad ini melatih anak-anak untuk terbiasa mengerjakan permasalahan sendiri. Jika mereka merengek dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa, maka kita harus memotivasi mereka dengan mengatakan bahwa “Kamu pasti bisa, silakan dibaca perlahan-lahan buku kalian, lalu selesaikan soal yang saat ini kalian hadapi”. Dengan begitu mereka akan terbiasa menyelesaikan sendiri permasalahan yang ada hingga akhir. Jika memang ditemui jalan buntu, maka kita bisa mengarahkan mereka ke jawaban yang benar, bukan memberikan jawaban.
Keempat, berikan penjelasan yang sederhana, mudah, dan menarik.
Peran kita saat memberi penjelasan mengenai materi pelajaran sangat menentukan langkah anak selanjutnya dalam menyelesaikan masalah. Dalam memberikan penjelasan dari suatu materi, kita tidak hanya dituntut untuk menggunakan cara yang singkat, tetapi harus mudah dipahami siswa, dan menarik bagi siswa untuk selalu mencoba dan mencoba lagi hingga berhasil.
Kelima, menghargai Proses dan bukan hasil.
Banyak sekali dari kita selalu melihat pada hasil akhir yang dicapai oleh anak-anak dan melupakan bagian terpenting yaitu bagaimana proses selama perjalanan mereka. Akan lebih bijak jika kita melihat proses bagaimana anak-anak berkembang perlahan-lahan memahami dan mengerti pelajaran matematika daripada hanya fokus pada hasil akhir yang dicapai oleh anak-anak. Kita lupa memberikan pujian pada mereka selama perjalanan belajar anak-anak dan lupa memberi mereka semangat untuk kerja keras mereka. Namun, kita hanya mengeluh jika mereka mendapatkan hasil akhir yang tidak sesuai dengan harapan.
Itulah beberapa langkah yang dapat dilakukan agar meningkatkan minat anak terhadap pembelajaran matematika. Semoga dapat menjadi bermanfaat bagi kita semua.
* Penulis adalah Guru Matematika SMP Islam Terpadu PAPB Semarang.
Editor Bahasa: Mokhamad Malikul Alam
Ilustrator Gambar: Mokhamad Malikul Alam