Menyukseskan Pengerjaan UNBK
Oleh: Usman Roin, S.Pd.I.
Humas di SMP IT PAPB & Mahasiswa Magister PAI UIN Walisongo Semarang
UJIAN-Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017 lalu, untuk jenjang SMP/MTs sudah terlaksana dengan lancar. Tidak terkecuali, SMP Islam Terpadu PAPB Semarang yang juga sudah berbasis komputer. Pola pelaksanaan UN yang dulu menggunakan kertas (paper based test), hari ini sudah dipercanggih dengan sarana komputer (computer base test) sebagai penanda menjawab kemajuan peradaban zaman.
Seiring dengan pelaksanaan ujian tersebut, Mendikbud Muhadjir Effendy pada kemdikbud.go.id mengatakan, ujian berbasis komputer dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan pelaksanaan ujian nasional. Ini artinya, ujian berbasik komputer tidak lain dalam rangka peminimalan anggaran agar lebih efektif.
Bila soal ujian pada kertas hanya sekali pakai, dengan komputer hal itu bisa tersimpan. Lalu, dari jenis paket tes berbasis kertas itu terbatas dari segi halaman, dengan komputer jumlahnya bisa lebih banyak. Dan bila dari pelelangan hingga pencetakan soal memerlukan kisaran berbulan-bulan, dengan komputer justru hal itu bisa dipersiapkan lebih pendek fleksibel waktunya.
Semantara dari sisi teknis, kemungkinan keterlambatan, tertukar dan ketidakjelasan hasil cetak soal akan sangat kecil ditemukan. Lalu kerumitan dalam hal pengumpulan lembar jawaban juga tidak akan terjadi. Hingga yang lebih penting, UNBK bisa diumumkan lebih cepat, sehingga siswa memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan jenjang pendidikan lanjutan atau memilih masuk ke dunia kerja bagi tingkat atas atau kejuruan.
Dengan komputer pula, soal dan jawaban bisa diperingkas dalam bentuk file atas dasar asumsi setiap sekolah sudah mempunyai komputer (baca: laboratorium komputer). Hanya saja catatan penulis, dalam hal sepesifikasi komputernyalah yang perlu diperbaharui agar sesuai dengan standar yang ditentukan, hingga pelaksanaan UNBK bisa berjalan dengan baik.
Sedangkan dalam hal integritas, pelaksanaan UNBK punya fungsi menjunjung tinggi kejujuran, walaupun hasil UN sudah bukan mutlak sebagai penentu kelulusan. Kongkritnya, keberhasilan UN dengan capaian angka tinggi masih disimpulkan menjadi parameter utama memilih jenjang pendidikan yang terbaik, selain memberi value added untuk kepercayaan diri. Maka, agar siswa dalam UNBK bisa melaksanakannya dengan sukses, kiranya beberapa yang perlu diperhatikan:
Pertama, memperbaiki intensitas belajar. Belajar bila dalam kesehariannya masih belum istiqomah pelaksanaannya, maka saat menghadapi UN intensitasnya perlu ditingkatkan. Mulai dari membaca buku pegangan pelajaran, hingga pada latihan soal sesering mungkin. Terlebih hari ini UN sudah menggunakan komputer, tentu sekali klik dan saat sudah di-save hasilnya sudah bisa terekam dan kemungkinan kecil (baca: tidak bisa) dirubah. Maka, belajar dengan intensitas yang baik lewat pemahaman materi (kognitif) adalah modal awal yang diperlukan saat menatap soal dilayar komputer. Semakin baik pemahaman yang disimpan dalam memori saat pembelajaran maka kelancaran dalam proses menjawab akan didapatkan.
Kedua, latihan mengerjakan soal-soal. Mempelajari soal-soal UN lewat buku kumpulan kisi-kisi UN yang sudah banyak diterbitkan, adalah cara belajar efektif yang lain. Walau dalam soal itu hanya bersifat prediktif, namun ada sisi konten dari tahun ke tahun yang selalu dipertimbangkan kebaruannya oleh penerbit. Maka, belajar lewat kisi-kisi soal UN ini hakekatnya adalah menguji sejauh mana tingkat kecermatan dan keterampilan kita dalam menjawab pertanyaan. Hingga bila memungkinkan di kasih timer sebagai uji coba durasi waktu pengerjaan sungguhan.
Selain itu, latihan mengerjakan soal-soal juga bisa dilaksanakan lewat program pemadatan yang ada di sekolah, sarana bimbel, mengundang les privat atau lewat eBook yang sudah bisa di download secara gratis di internet. Ini semua adalah solusi apik dalam rangka menggairahkan dan mempercepat pemahaman pelajaran, guna meraih sukses UNBK dengan nilai yang memuaskan.
Ketiga, teliti saat mengerjakan. Pada saat ujian berlangsung ketelitian adalah cara bijak yang harus ditempuh oleh siswa saat menghadap layar monitor. Mulai dari tata cara ujian, lalu membaca secara cermat pertanyaan demi pertanyaan serta jawaban dengan tanpa terburu-buru. Hingga bila masih ada sisa waktu, itu kemudian digunakan untuk mengecek sekali lagi jawaban yang dipilih sehingga tidak ada yang terlewatkan.
Keempat, memperbanyak doa. Doa adalah dimensi pendekatan kepada Tuhan. Maka idealnya, semakin mendekati ujian, berdoa –secara maksimal– adalah sarana tepat, baik selesai salat fardu maupun sunah malam (tahajud, hajat). Ini dalam rangka, mendekatkan diri sekaligus memohon agar saat pelaksanaan ujian diberikan kemudahan serta kelancaran. Hingga setelah purna –dari ujian–, doa pun tetap harus dipanjatkan, agar hasil yang didapat memuaskan dan tegar bila hasilnya kurang memuaskan.
Akhirnya, UNBK akan siap bila belajarnya juga dipersiapkan. UNBK akan sukses bila prosedur teknis dan non teknis juga sukses dimatangkan. Teriring doa dari penulis, capai 100 persen UNBK di SMP IT PAPB semoga bisa terlaksana dengan baik. Amin. (hkl-man/17)