Meski Virtual, SMP IT PAPB Tetap Peringati Maulid Nabi


smpislampapb.sch.id-Hadirnya kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW, setiap 12 Rabiul Awal, tidak dilewatkan begitu saja oleh SMP Islam Terpadu PAPB Semarang yang berlamat di Jalan Panda Barat 44 Palebon, Pedurungan, Kota Semarang, Kamis (29/10/20), di Aula sekolah. Karena selain Kepala sekolah, peringatan maulid dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, juga dihadiri guru dan karyawan serta siswa-siswi secara virtual live zoom dan youtube.
Kepala sekolah, H. Ramelan mengatakan, hari ini adalah hari spesial. Yaitu kelahiran baginda Nabi Muhammad sebagai uswah istimewanya, semoga bisa menjadi penerang kita dan sekolah kita.
“Yang terbaik itu sedikit, juara itu satu. Oleh karena itu, melalui peringatan kelahiran Nabi Muhammad via virtual, anak-anakku semua menjadi generasi istimewa. Yang di rumah, yang dalam perjalan dengan memakai smartphone, mudah-mudahan hikmah peringatan bisa dipetik sebagai penerang diri untuk mengisi kehidupan guna menjadi yang terbaik”, tegasnya.
Di akhir sambutannya, Ramelan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah mempersiapkan acara peringatan ini dengan baik.
“Untuk dewan guru dan karyawan terima kasih untuk waktu panjenengan. Panjenengan sudah keroyo-royo datang ke sekolah, bersama siswa via virtual ikut memperingati maulid Nabi. Semoga dicatat sebagai amal salih”, pintanya.
Sebagai penceramah, Ustaz Khoirul Amin, S.Ag. menyampaikan tentang pentingnya peringatan maulid untuk generasi milenial. Jangan sampai mereka itu kepaten obor.
“Kenapa perlu diceritakan, sebab dikhawatirkan dua puluh, tiga puluh tahun mendatang anak-anak kita tidak kenal Nabinya. Apalagi kok keluarganya, sekarang saja keponakan saya kalau saya tanya: Nang, paman Nabi namanya siap? Engko sek, tak nyanyi sek! Ternyata dia nyanyi: ‘Abdullah nama ayahnya, Aminah ibundanya, Abdul Mutholib kakeknya, Abu Tholib pamanya’. Abu Tholib om”, yang disambut tawa hadirin.
Ustaz Amin dalam ceramahnya juga menegaskan sekarang ini diperlukan kreasi-kreasi baru secara terus menerus tentang riwayat Nabi agar mudah diingat sampai kapanpun. Salah satunya melalui lagu-lagu sebagai sarana pengingat yang mudah akan keistimewaan para Nabi.
“Dulu kalau menceritakan Nabi itu memakai lagu Bapak/Ibu. Tujuannya supaya anak-anak mudah mengingat kalimat itu sampai kapanpun. Contohnya saya sendiri, sudah tidak perlu menghafal di saat ini. Karena saat kecil, sudah ditanamkan lagu-lagu yang bercerita kisah Nabi yang akhirnya muncul sendiri”, jelasnya.
Di akhir penyampain, Amin menyampaikan konsep dakwah Nabi Muhammad. Yakni, penuh kesabaran dalam memperkenalkan Islam kepada umat-umatnya. Hal itu terlihat, ketika malaikat Jibril mau menimpakan Gunung Uhud sebagaimana pada zaman Nabi Nuh, justru baginda Rasul melarang.
“Bila engkau (Jibril) timpakan gunung kepada umatku, lalu kepada siapa saya menyampaikan risalah. Hari ini mereka boleh tidak beriman kepada Allah. Tetapi suatu saat, anak turunnya insya Allah akan beriman kepada-Nya. Inilah konsep kesabaran uswah yang belum bisa kita tiru dari baginda Nabi Muhammad SAW”, pungkasnya.
Peliput: Usman Roin
Tag:MAULIDNABI, smpitpapb