Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Bahaya NAPZA di SMP IT PAPB

smpislampapb.sch.id – Demi menjaga generasi muda yang melek terhadap bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi dan memahami dan tahu dengan benar bahaya dari NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif), SMP IT PAPB Semarang mengadakan penyuluhan kepada seluruh siswa-siswinya karena ini adalah salah satu bentuk bagaimana pengembangan literasi yang baik bagi remaja.
Penyuluhan ini memang merupakan salah satu bentuk simpati pihak SMP IT PAPB Semarang kepada para muridnya agar mewujudkan pemahaman tentang NAPZA dan juga kesehatan reproduksi agar mereka bisa terhindari dari NAPZA dan juga seks bebas.
Daftar Isi
Kesehatan Reproduksi Remaja
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah orang yang berusia 12 hingga 24 tahun. Masa remaja adalah peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Artinya, proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi hakekatnya sudah dimulai pada masa ini. Secara simpel, reproduksi berasal dari kata “re” yang berarti kembali dan “produksi” yang artinya membikin atau menjadikan.
Kurangnya edukasi kepada hal yang berhubungan dengan reproduksi buktinya dapat memicu terjadinya hal-hal yang tak diharapkan. Salah satu hal yang kerap terjadi karena kurangnya sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual menular, kehamilan di umur muda, sampai aborsi yang berdampak pada hilangnya nyawa remaja.
Pengetahuan tentang masalah reproduksi tak hanya wajib bagi remaja putri saja. Karena, anak laki-laki juga patut mengenal serta mengerti sistem hidup dengan reproduksi yang sehat. Pergaulan yang salah juga pada walhasil dapat memberi akibat merugikan pada remaja laki-laki pula. Lantas pengetahuan dasar apa saja yang perlu dikenal remaja?
- Pengenalan terhadap sistem, cara kerja, serta fungsi alat reproduksi dengan Bahasa yang lebih mudah dipahami oleh anak remaja.
- Risiko penyakit. Dengan mengenal risiko yang mungkin terjadi, remaja tentu akan lebih berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan reproduksi.
Bahaya dari NAPZA
Zat adiktif dan psikotropika dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).
Namun, pada dasarnya NAPZA adalah obat-obatan kedokteran yang sangat diperlukan untuk pengobatan. Namun, karena ada penyalahgunaan penggunaan karena tidak sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh dokter akan bisa menyebabkan berbagai efek yang dalam jangka panjang atau pendek bisa membahayakan diri sendiri.
Akhir-akhir ini sudah banyak terjadi penyalahgunaan obat tipe NAPZA, bahkan mulai dari remaja dan tak pandang jenis kelamin. Banyak obat tipe NAPZA beredar di pasaran, misalnnya ganja, sabu-sabu, ekstasi, dan pil koplo.
Penyalahgunaan obat tipe NAPZA betul-betul berbahaya karena bisa mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan. NAPZA menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi,dan kesadaran.
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah.