Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan
PENDIDIKAN-merupakan hal yang selalu diutamakan oleh para orangtua untuk anak-anaknya. Hal itu terlihat, saat orang tua ikut memilih dan menentukan sekolah bagi anak-anaknya. Keikutsertaan itu karena, orang tua semakin menyadari pentingnya pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Maka, jauh-jauh hari biasanya orang tua sudah mencari informasi sekolah mana yang tepat untuk mereka. Namun yang perlu diingat, saat orang tua dan anak sudah menentukan sekolah pilihannya, tidak berarti orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah.
Secara filosofi, orang tua mempunyai peranan penting dalam pendidikan dan masa perkembangan anak. Terlebih, hakekat pendidikan anak itu mulainya dari keluarga. Caranya, bisa dilakukan sejak bayi masih berada dalam kandungan. Misalnya dengan mendengarkan musik atau membacakan buku saat mengandung.
Oleh karena itu, bagi penulis peran orang tua dalam pendidikan anak berada pada urutan yang pertama. Karena, orang tua-lah yang paling mengerti sifat baik dan buruk anak-anaknya, lalu apa saja yang mereka sukai dan tidak. Merekalah yang pertama kali tahu perubahan dan perkembangan karakter dan kepribadian anak-anaknya.
Adapun terkait sekolah, menurut Wikipedia bahasa Indonesia diartikan, sebagai tempat didikan bagi anak-anak. Sekolah merupakan salah satu pendidikan formal yang mempunyai kepentingan dan keterkaitan dengan banyak hal, antara lain; peran aktif komite sekolah, dinas pendidikan, orangtua serta peran aktif masyarakat dilingkungan sekolah. Maka, keberadaan sekolah pastinya mempunyai tujuan, visi dan misi agar pendidikan secara utuh tercapai.
Orang tua, siswa, dan sekolah merupakan komponen pendidikan yang saling berkaitan serta memiliki keterkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, harus terjalin kerjasama dan komunikasi diantara semua pihak. Wujudnya, orang tua mendidik anak saat mereka dirumah dan menyerahkan pendidikan anaknya di sekolah pada pihak sekolah.
Bila ingin berjalan dengan baik, tentunya kerjasama antara orang tua dan sekolah harus ada dalam satu koridor yang sama. Supaya bisa seiring sejalan dalam memperlakukan anak baik disekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, kala dirumah maka peran orang tua terhadap pendidikan anak dapat dilakukan antara lain:
Pertama, mengontrol dan mendampingi waktu belajar dan beribadah anak. Kesediaan, orang tua mendampingi anak saat belajar dan beribadah akan membuat mereka merasa diperhatikan dan terarah. Jangan lupa, berikan pengertian pada anak, kapan waktunya belajar, beribadah dan kapan waktunya untuk bermain.
Kedua, memantau perkembangan akademik anak. Disini guru berkewajiban memberikan hasil evaluasi baik itu nilai ulangan maupun tugas. Disinilah orang tua diminta secara rutin menanyakan dan memeriksa nilai-nilai ulangan maupun tugas anak. Sebab, keterbukaan dan kejujuran anak kepada orangtua mengenai kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi nilai terpenting dalam kepribadian anak. Jangan sampai anak merasa takut menyampaikan nilai yang didapat karena mendapat nilai jelek. Justru peran orang tua dirumah terus memotivasi dan mengkomunikasikannya dengan guru.
Ketiga, memantau perkembangan kepribadian. Ini mencakup sikap, prilaku dan akhlak anak-anak selama disekolah dengan melakukan komunikasi aktif pada walikelasnya. Disinilah, orang tua harus mengenal wali kelas anaknya, karena walikelas merupakan orangtua di sekolah. Gunanya, jika ada suatu hal yang dirasakan janggal pada anak -baik itu disekolah maupun dirumah-, orang tua bisa segera menginformasikan agar masalah anak bisa segera ditangani dan tidak berlarut-larut.
Keempat, sekolah membuat dan menyampaikan program-program yang menunjang pendidikan siswa. Meliputi, program kurikulum dan kesiswaan. Pada poin ini, akan lebih baik bila orang tua senantiasa mendukung program yang telah disusun sekolah. Mengikuti informasi apapun yang disampaikan baik secara umum maupun khusus.
Akhirnya, orang tua dan sekolah merupakan satu kesatuan yang utuh dalam mendidik anak. Kedepan tentu membutuhkan kekonsistenan kedua belah pihak, agar apa yang diharapkan dan dicita-citakan keluarga dan sekolah tercapai. (usman/ed-16)
Oleh: Desi Tri Setiana, S.Pd
(Guru Prakarya SMP Islam Terpadu PAPB Semarang)