• Info Sekolah
    • FAQs
    • Profil Sekolah
    • Staff dan Pengajar
    • Tentang Sekolah
    • Tour Sekolah
    • Visi dan Misi
  • Fasilitas Sekolah
    • Area Green House
    • Ruang Aula
    • Ruang Dapur
    • Ruang Isi Galon
    • Ruang Kelas
    • Ruang Kesehatan
    • Ruang Lab Komputer
    • Ruang Lab IPA
    • Ruang Pendaftaran Peserta Didik Baru
    • Ruang Perpustakaan
    • Ruang Studio Musik
  • Program Unggulan
    • Kelas Tahfidz
    • Memadukan Kurikulum Umum & Agama Islam
    • Prestasi, Kreativitas, & Inovasi
    • Program Kesiswaan
    • Program Pengembangan Diri
  • Gallery
  • Pendaftaran
  • Pengumuman
    • Kelulusan
  • Berita
    • Blog
  • Kontak
Ada yang ditanyakan?
(024) 6731280
(+62) 85866302010
smpitpapbsmg@gmail.com
07:00 - 13:00 WIB / Senin - Sabtu
Assalamu'alaikum.. Selamat Datang di Website Resmi SMP Islam Terpadu PAPB Semarang
  • Info Sekolah
    • FAQs
    • Profil Sekolah
    • Staff dan Pengajar
    • Tentang Sekolah
    • Tour Sekolah
    • Visi dan Misi
  • Fasilitas Sekolah
    • Area Green House
    • Ruang Aula
    • Ruang Dapur
    • Ruang Isi Galon
    • Ruang Kelas
    • Ruang Kesehatan
    • Ruang Lab Komputer
    • Ruang Lab IPA
    • Ruang Pendaftaran Peserta Didik Baru
    • Ruang Perpustakaan
    • Ruang Studio Musik
  • Program Unggulan
    • Kelas Tahfidz
    • Memadukan Kurikulum Umum & Agama Islam
    • Prestasi, Kreativitas, & Inovasi
    • Program Kesiswaan
    • Program Pengembangan Diri
  • Gallery
  • Pendaftaran
  • Pengumuman
    • Kelulusan
  • Berita
    • Blog
  • Kontak

Blog

  • Home
  • Blog
  • Blog
  • “Refleksi” Ajakan Menulis

“Refleksi” Ajakan Menulis

  • Posted by info_papb
  • Categories Blog
  • Date March 24, 2018
  • Comments 0 comment

Oleh: Usman Roin

Penulis adalah Humas Media di SMP IT PAPB & Mahasiswa Magister PAI UIN Walisongo Semarang

 

TERDAPAT-cerita singkat di suatu sekolah, “Ada pendidik” yang tidak membuat tulisan di salah satu program ‘guru menulis’, yang setiap minggunya akan di posting di website pribadi sekolah. Keberadaan –penulis– seakan-akan sia-sia saja, menggembar-gemborkan mereka agar suka menulis namun kesadaran untuk menulis juga tidak segera tercipta.

Berbagai kemungkinan alasan bisa saja terjadi. Hanya saja, kenapa sudah ada waktu yang relatif longgar, lebih lama, namun tidak ada tulisan yang dihasilkan. Alhasil, rasa untuk ber-positif thingking barangkali perlu penulis bangun, agar praduga penulis bukan yang negatif thingking. Namun, melihat sisi lain yang kiranya perlu ada toleransi agar kesadaran menulis bisa terbangun.

Berbagai kemudahan memang sudah penulis berikan, mulai dari naskah mentah hingga kemudian diedit menjadi naskah yang layak sebagai tulisan. Tentu pekerjaan ini bukanlah kerja yang mudah untuk dilakukan. Karena harus bersentuhan dengan originalitas ide orang lain yang kadang ngalor, ngidul tak tentu arahnya. Untuk kemudian diluruskan berbentuk ide utuh. Belum lagi bila kemudian ada penjiplakan secara keseluruhan sumber dari internet, lalu di “Aku” menjadi karya pribadi. Tentu ini adalah plagiasi pragmatis yang dalam ranah Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, bisa dipidana dengan dakwaan plagiarisme.

Konten tulisan

Bicara konten tulisan, sebenarnya banyak potensi yang bisa dinarasikan menjadi buah karya  tulis. Mulai dari pengamatan berita-berita yang ber-seliweran setiap hari baik di koran, majalah, televisi, hingga media online, untuk kemudian ditanggapi secara responsif dengan pendekatan akademik yang dimiliki. Bila masih sulit, maka cari yang dekat dengan keseharian profesi kita, misal tentang pembelajaran yang kita lakukan. Contoh identifikasi ini agar kita –sebagai pendidik– jangan sampai berniat tidak ingin berbagi atau mensedekahkan pengetahuan yang kita punya kepada pembaca. Padahal sebagaiman Hadis Rasul, “Ilmu yang bermanfaat” adalah salah satu amal jariah yang pahalanya tak terhenti walau kita sudah tiada.

Disisi lain, untuk mengembangkan sekolah yang maju, sebagai leader –Kepsek– bagi penulis tidak cocok bila memilih pegawai yang tak memiliki semangat yang sama, yakni memajukan lembaga. Sebaliknya, bagi calon pegawai atau yang sudah berstatus sebagai pegawai, juga tidak cocok bila masuk/tetap bertahan dalam lembaga yang punya spirit dan prinsip inovatif serta mengedepankan pengembangan. Analisanya sederhana, satu sisi tidak akan pernah sampai pengembangan kelembagaan secara dinamis, disisi lain keberadaan pendidik hanya akan menjadi benalu pengembangan lembaga pendidikan.

Lalu bagaimana menjembataninya, bila sudah terlanjur secara mapan ada pegawai yang dimiliki lembaga pendidikan, maka In House Training (IHT) adalah salah satu cara bagus untuk meningkatkan kompetensi pendidik. Catatannya, materi IHT tak berhenti pasca training, namun butuh upaya pribadi pendidik untuk coba melakukannya. Tidak lain agar ada kesesuaian antara idealitas dan realitas. Jika tidak dilakukan, itu berarti ada yang salah dengan niatan menjadi pendidik –dus sebatas mengajar– dan tak memiliki spirit mengembangkan kompetensi diri. Padahal dalam logika sederhana, lembaga saja memperhatikan bagaimana mengembangkan potensi pendidiknya, sedangkan peribadi pendidik lagi-lagi tidak mau berkembang.

Alternatif lainnya, bisa dengan mempertegas dalam sebuah aturan. Bahwa menulis adalah bagian dari pengembangan kompetensi profesionalisme pendidik. Maka konsekuensinya, perlu punishment sebagai akibat tidak ikut berperanserta melaksanakan program kepenulisan. Bisa dengan potong gaji, atau peringataan secara berkala. Karena tidak bisa dipungkiri, literasi yang dibangun secara apik –lewat kecerdasan menulis– justru akan membedakan identitas lembaga yang ada pada umumnya. Lebih punya spesifikasi pada bagaimana mengasah potensi berpikir kreatif melalui gagasan yang tertuang dalam tulisan. Juga bisa menjadi contoh, dan bisa diikutkan perlombaan literasi baik nasional atau internasional.

Selain itu, kebermanfaatannya juga bisa terlihat sampai kapanpun, karena buahnya mencetak pendidik dan peserta didik terampil berliterasi. Dan yang terpenting, memberikan bekal survive dimanapun, kapanpun, karena mempunyai kecerdasan linguistik yang sudah ditanamkan secara intensif selama menjadi pendidik.

Teringat nasihat kecil, Profesor Mansyur yang mengampu Mata Kuliah ‘Sejarah Perkembangan Islam Nusantara’ mengatakan, “Tetap menulislah walau tidak satupun orang melihat tulisanmu”. Nasihat kecil ini bagi penulis adalah semangat jangan karena pengen dilihat oleh orang lain/pimpinan, kita melakukan pekerjaan. Melainkan naluri kesadaran, keihlasan dan kebutuhan untuk membangun diri, itulah pondasi niat yang perlu dibentuk agar buah pahalanya tak sia-sia karena penyakit hati. Maka tidak salah bila Rasul pun bersabda, bahwa perang terbesar adalah melawan diri kita sendiri.

So, membekali diri dengan kompetensi lain –menulis–  adalah bagian dari memerangi diri, agar kebodohan tidak bertambah, ketidakpercayaan dinonaktifkan, bangkit dan menampakkan bahwa orang Islam punya segudang kecerdasan yang diwariskan secara turun temuruan yakni tradisi menulis. Karena tanpa tulisan –sebagai hasil karya– kita tentu akan buta dan tergolong sebagai umat jahiliyah di abad modern. Namun, sayangnya hal itu tidak terjadi.

Akhirnya, memilih menulis untuk meningkatkan kompetensi pribadi adalah pilihan cerdas, karena keberadaan kita jangan sama dengan lainnya. (hkl/man/3/18)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • More
  • Click to print (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)

Related

  • Share:
author avatar
info_papb

Previous post

Hilangnya Kesakralan Makna Ujian
March 24, 2018

Next post

PENGUMUMAN HASIL LOMBA “PAPB FUN ‘N SMART COMPETITION”
February 17, 2019

You may also like

SMP IT PAPB -Sekolah Penuh Semangat dan Nilai-nilai Kejuangan 45 2022
26 October, 2022

Semangat juang SMP Islam Terpadu PAPB untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh peserta didik agar menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, berkarakter, dan terampil untuk masa depan yang gemilang. Karakter nilai kejuangan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk program kegiatan …

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • More
  • Click to print (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
Beberapa-Amalan-Maulid-Nabi-yang-Dianjurkan-untuk-Dunia-dan-Akhirat
Beberapa Amalan Maulid Nabi yang Dianjurkan untuk Dunia dan Akhirat
13 October, 2021
Tahukah-Kamu-Apa-Itu-Peristiwa-Pertempuran-5-Hari-di-Semarang
Tahukah Kamu Apa Itu Peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang ?
11 October, 2021

Leave A Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pencarian

Kategori

Post Terbaru

SMP IT PAPB -Sekolah Penuh Semangat dan Nilai-nilai Kejuangan 45 2022
26Oct2022
Agenda Kegiatan Pesantren Ramadan 1443H SMP IT PAPB
14Apr2022
PAPB Islamic Competition 2022
PAPB Islamic Competition 2022
29Jan2022

Instagram Feed

(024) 6731280
(+62) 85866302010
smpitpapbsmg@gmail.com
Facebook-f Instagram Youtube Whatsapp

Sekolah

  • Profil Sekolah
  • Berita
  • Kontak

Kegiatan

  • Gallery
  • FAQs

Lainnya

  • Fasilitas Sekolah
  • Kurikulum
  • Program Unggulan

Murid

  • Ekstrakulikuler
  • Program Kesiswaan

Education WordPress Theme by ThimPress. Powered by WordPress.

  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Sitemap

Daftar menjadi Murid?

Bergabunglah dengan ratusan siswa lainnya dan dapatkan manfaatnya!

DAFTAR SEKARANG