SMP IT PAPB Semarang Rayakan Hari Pramuka dengan Baca Puisi Karya Guru

Dari sudut jendela kaca
Melayang jauh pandangan mata
Kujumpai banyak jiwa merasa resah
Menatap pandemi tak kian sudah
Sebuah penggalan puisi yang sangat indah dan sangat sirat akan makna ini merupakan karya dari guru Bahasa Jawa SMP IT PAPB Semarang, Riya Pramesti, yang dibacakan dengan indah dan juga dengan ekpresi yang mendalami oleh Keisha Ataya Yuma yang merupakan siswi kelas 8A.
Puisi yang dibacakannya di Hari Pramuka ke-60 yang diadakan secara langsung dan dihadiri oleh guru, tenaga pendidik, dan juga Zoom meeting ini diikuti juga oleh siswa-siswi kelas 7,8, dan 9 di rumah masing-masing pada hari Sabtu (14/8).
Ramelan sebagai kepala sekolah SMP IT PAPB Semarang juga memberikan sambutan kepada semuanya yang berada di sekolah dan juga yang menghadiri Zoom meeting untuk melaksanakan upacara secara virtual.
“Saya ucapkan, selamat Hari Pramuka ke-60. Jiwa pramuka yang semangat, inovatif, produktif, dan kreatif, yang semestinya kita miliki. Tapi perlu diingat, ini masih Pandemi Covid-19. Konsisten jaga prokes, cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak, dan sebisa mungkin menghindari kerumunan,” ungkapnya.
Tak lupa, Ramelan juga mengharapkan kepada siswanya untuk tetap semangat dalam kegiatan belajar yang selama ini dilakukan masih di rumah saja. Ini bertujuan agar supaya anak-anak bisa lebih terbiasa dan juga bisa menjawab perubahan kondisi ini dengan cepat.
“NKRI ini juga membutuhkan Kalian para anak muda sebagai generasi hebat, tanggap, cerdas, dan berakhlak. Apalagi tak dipungkiri sekarang ini perubahan di dunia ini begitu sangat cepat. Bagi anak-anakku, giatlah belajar, cari inovasi, hadapi tantangan dunia yang cepat sekali berubah akan bisa kita lalui bersama-sama,” jelasnya.
Waka Humas Wikaning Tiyas yang diwawancarai secara terpisah juga mengatakan jika persembahan puisi karya para guru ini merupakan bagian dari kreatifitas pencipta literasi dan menampilkannya di Hari Pramuka yang ke-60.
“Kalau peringatan Hari Pramuka cuman dengan upacara, tentu akan sedikit dari makna dan kurang berkesan. Maka puisi karya guru berjudul “Kita Pramuka” ini ialah ekpresi mendalam jiwa kepramukaan yang dinarasikan lewat bait-bait puisi sebagai format semangat mencipta literasi,” jelasnya.