SMP IT PAPB Sudah Sangat Siap Akan PTM Terbatas

smpislampapb.sch.id – Pademi COVID-19 memang sekarang ini masih belum berakhir di Indonesia, bahkan untuk sekarang ini saja kasusnya malah menjadi semakin meningkat. Hal inilah yang membuat sekolah menjadi terpaksa harus memutar otak lagi bagaimana caranya agar kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara tatap muka lagi.
Mengapa? Ini karena banyak murid, orang tua, bahkan guru yang sangat menyayangkan dengan adanya sekolah secara online ini malah membuat murid menjadi tidak aktif lagi, bahkan sebagian orang tua mengeluh jika anaknya sangat susah untuk mencerna pelajaran yang diterima pada saat sekolah secara online.
Maka dari itu, muncullah ide bagaimana caranya pembelajaran tatap muka (PTM) agar bisa dilaksanakan kembali.
Salah satu sekolah yang sudah sangat siap dengan PTM terbatas adalah SMP Islam Terpadu PAPB Semarang.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen PAUD dikdasmen Kemendikbud Ristek) Jumeri menceritakan bahwa konsep yang benar dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas adalah mengatur PTM dengan mengatur jumlah peserta didik tiap rombongan belajar, tak sesuai dengan jumlah normalnya.
Dalam Bincang Interaktif Pengajaran Persiapan PTM Terbatas Tahun Ajaran 2021/2022, Jumeri juga membeberkan bahwa undang-undang dalam proses PTM ini perlu dipahami juga oleh orang tua dan masyarakat bahwa sekolah memberi dua pilihan bagi peserta ajar, adalah pilihan PTM dan pilihan PJJ, pada Selasa (8/6).
Sekolah Islam Terpadu PAPB Semarang telah memiliki SOP yang sangat ketat demi terlaksananya PTM Terbatas.
Peraturan tersebut antara lain adalah:
- Pada proses belajar mengajar, dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama adalah peserta didik dengan absen ganjil, kedua adalah genap. Mereka bergantian untuk tiap harinya. Misalkan, Absen ganjil di hari Senin, sedangkan absen genap melakukan belajar dirumah dengan diberikan tugas dan besoknya bergantian.
- Guru harus masuk ke kelas 30 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai dengan tujuan mengatur siswa yang masuk kelas.
- Baik guru dan murid harus mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan proses belajar mengajar.
- Meja setiap murid diberi jarak 1 meter.
- Guru membangkitkan kembali semangat belajar anak didiknya dengan cara bercerita, misalnya apa yang dilakukannya pada saat pandemi.
- Siswa diharap membawa bekal dari rumah, pada istirahat bisa dimakan, tidak keluar kelas. Serta guru menyarankan untuk membaca buku saja.
- Setelah proses belajar mengajar telah selesai, siswa-siswi keluar kelas dengan cara berbaris agar tidak ada kerumunan.
- Siswa-siswi pulang dengan cara dijemput orang tua, membawa sepeda, atau berjalan kaki.
Memang ini adalah hal yang mungkin terkesan rumit, namun jika dilaksanakan dengan tertib, maka bukanlah hal yang tidak mungkin jika PTM Terbatas ini bisa dilaksanakan dengan lancar.
SMP IT PAPB Semarang juga sudah berkoordinasi dengan puskesmas terdekat, kecamatan, kelurahan, dan dinas terkait untuk menangani jika memang pada saat pelaksanaan PTM Terbatas ini ada yang terindikasi COVID-19 akan diberhentikan sementara hingga pengumuman berikutnya.