Urgensi Belajar Al Quran dengan Guru
Oleh: M. Suharyanto, S.Pd.I
(Guru Alquran & Hadits SMP Islam Terpadu PAPB Semarang)
HUKUM-membaca Alquran tanpa guru tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi kita semua. Seperti kita ketahui, dengan kecanggihan teknologi masa kini kita bisa memperoleh apapun dan mempelajari apapun dengan mudah, termasuk membaca Alquran. Bahkan kini dengan berbagai macam kemudahan di dunia maya sekalipun, kita bisa mempelajari Alquran secara otodidak lewat internet atau dunia maya. Namun, bolehkah kita belajar membaca Alquran tanpa guru?
Membaca ayat suci Alquran tanpa guru tentunya bisa mengundang kesalahan dalam pembacaan juga pemahamannya. Padahal Rasulullah Saw sendiri sebagai utusan sekaligus penerima wahyu Allah Swt senantiasa mempelajari ayat suci Alquran melalui malaikat Jibril. Hal ini dijelaskan dalam Hadis Ibnu Abbas ra. yang menjelaskan di mana Rasulullah Saw selalu mempelajari ayat suci Alquran di tiap bulan suci Ramadan melalui malaikat Jibril. Setiap bacaan Alquran yang dilantunkan oleh Rasulullah Saw didengarkan juga disimak oleh malaikat Jibril di tiap bulan suci Ramadan.
Baginda Rasul merupakan manusia yang paling pemurah serta dermawan di bulan Ramadan saat Jibril datang menjumpai Rasulullah Saw untuk mengajarkan beliau ayat suci Alquran. Hal ini tentunya memberikan perhatian untuk kita, di mana Rasulullah Saw saja sebagai utusan Allah Swt lebih terbuka hatinya untuk mempelajari Alquran melalui malaikat Jibril, bagaimana dengan kita yang hanya sebagai manusia dewasa. Oleh karena itu, ada beberapa bahaya atau alasan yang tentunya memperkuat pentingnya belajar membaca Alquran dengan guru sebagai berikut:
- Pertama, pembacaan tidak tepat. Ini memberi maksud, jika kita belajar membaca Alquran tanpa adanya pendamping atau guru, bukan tidak mungkin kita mengalami kesalahan. Membaca Alquran tentunya bukan hanya sekedar mengetahui huruf-huruf Alquran ataupun bacaan ayat suci Alquran saja, melainkan juga tanda baca dan juga aturan-aturan dalam membaca ayat suci Alquran itu sendiri. Jadi, jika tanpa pendamping atau guru, kemungkinan kesalahan pembacaan sesuai dengan aturan tajwid bisa saja terjadi.
- Kedua, merasa tak membutuhkan guru ngaji. Bagaimana pun untuk melancarkan bacaan Alquran terutama untuk anak-anak tentu saja memerlukan guru ngaji. Namun jika kita hanya meminta anak-anak untuk belajar secara otodidak atau lewat video tentunya hal ini menanamkan diri pada anak bahwa mereka tak membutuhkan seorang pembimbing atau guru. Hal tersebut selain menanamkan sifat egois, juga tentunya mereka akan belajar seenaknya tanpa pemahaman yang tepat mengenai bagaimana bacaan Alquran yang baik atau mendalami makna yang terdapat dalam ayat-ayat Alquran.
Alhasil, meskipun kita sudah dimanjakan dengan teknologi canggih yang ada, di manapun keberadaan kita tinggal memanfaatkannya, tentu dalam urusan belajar membaca Alquran dan mendalami makna kitab suci Alquran tentunya tetap saja memerlukan seorang guru. Guru tak hanya mengajarkan kita membaca Alquran dengan baik, tetapi juga membimbing kita untuk memahami makna dan isi kandungan yang terdapat dalam kitab suci Alquran itu sendiri. Lewat penjelasan ini, kita tentu tahu bagaimana pentingnya membaca Alquran yang digurukan. (usman/ed-17)