SMP IT PAPB dalam Napak Tilas Dahulu dan Kekinian
Oleh: Alfiyatur Rohmaniyah, S.Pd.
Metamorf – SMP Islam Terpadu PAPB (SMP IT PAPB) yang berlokasi di Jalan Panda Barat Nomor 44, Palebon, Pedurungan, Kota Semarang, berdiri dilatarbelakangi oleh sebuah gagasan para pengurus PAPB pada kegiatan Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) yang berdiri pada 7 Mei 2000 di Kota Semarang, untuk memberikan sumbangsih kepada dunia pendidikan. Sebagai langkah nyata untuk meraih cita-cita bersama, para pengurus PAPB atas seizin Allah, disertai rasa optimis dan idealis, pada tanggal 12 Februari 2004 mendirikan Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama (YAPAPB), yaitu sebagai lembaga yang akan menaungi bidang pendidikan milik PAPB.
SMP IT PAPB sendiri hadir dengan harapan dapat menjadi “Bintang Timur”, secara resmi didirikan sesuai dengan surat izin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang pada tanggal 12 Februari 2005. Sekolah ini mendeklarasikan diri dengan nama “Sekolah IT PAPB”. Pada awal berdirinya, sekolah tersebut berdiri kokoh pada tanah seluas 1600 m2. SMP IT PAPB dipilih sebagai tingkat pendidikan YAPAPB yang pertama dikarenakan pada saat itu belum ada sekolah berbasis Islam ditingkat SMP. Sementara untuk tingkat SD dan SMA sudah banyak didirikan.
Penamaan SMP IT PAPB menjadi kesepakatan melalui proses musyawarah pengurus YAPAPB. Hal tersebut dikarenakan, nama “PAPB” telah menjadi bagian dari sejarah besar yang tidak boleh ditinggalkan. SMP IT PAPB dengan visi menjadi sekolah pilihan pertama, berprestasi, berakhlak mulia, dan berwawasan lingkungan ini, mengenalkan diri kepada masyarakat dengan cara menyebarkan pesan-pesan berisi pemberitahuan kepada masyarakat Semarang. Bahwa kini, telah hadir sekolah baru dari wilayah timur Semarang bernama SMP IT PAPB, baik melalui media-media massa seperti televisi lokal dan surat-surat kabar Semarang oleh pengurus YAPAPB dengan gigih dan pantang menyerah. Sejalan dengan itu, bapak Prof. Ali Mansyur, sebagai salah satu pendiri SMP IT PAPB merupakan mubaliq masyhur yang membantu menyebarkan berita berdirinya SMP IT PAPB ke masyarakat, selain pada acara rutin PAPB kala selesai digelar.
Sepakterjang SMP IT PAPB pada dunia Pendidikan, terbilang tidak mudah. Terlebih, kala itu sekolah memiliki permasalahan berupa keterbatasan fasilitas. Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala SMP IT PAPB, Drs. H. Ramelan, S.H., M.H., bahwa SMP IT PAPB merupakan sekolah yang berasal dari umat, bukan berasal dari konglomerat. Sekolah ini, melalui proses yang cukup panjang untuk mampu menjadi sekolah maju. Bahkan kala itu, Bapak dan Ibu guru hanya terus mencoba memupuk semangat, optimisme, idealisme yang dibalut dalam kesederhanaan dan penerimaan.
Meskipun dengan segala kekurangan sebagaimana di atas, SMP IT PAPB tidak pernah menyerah untuk meyakinkan masyarakat luas. Salah satu caranya melalui prestasi peserta didik dan guru. Prestasi yang berhasil diukir oleh peserta didik SMP IT PAPB, lebih banyak memenangkan perlombaan dari tingkat Regional, Nasional, hingga Internasional. Hal itu masih ditambah oleh guru-guru yang tidak mau kalah berprestasi, alhasil banyak guru-guru SMP IT PAPB yang kini memiliki label guru berprestasi.
Selain dari segi prestasi, SMP IT PAPB juga memberikan warna baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Hal tersebut karenakan, SMP IT PAPB memiliki beberapa perbedaan-perbedaan dengan sekolah-sekolah yang telah ada sejak awal berdirinya. Pertama, penggunaan seragam peserta didik. Pada tahun 2004, peserta didik di sekolah-sekolah masih menggunakan celana pendek dan rok sepanjang lutut. Hal tersebut tidak jarang mengakibatkan banyak peserta didik laki-laki yang tidak melaksanakan salat dengan dalih tidak membawa sarung. SMP IT PAPB sebagai sebuah sekolah baru, menginisiasi memberikan aturan penggunaan pakaian peserta didik. Seragam peserta didik harus disertai dengan celana panjang, sehingga peserta didik khususnya laki-laki dapat melaksanakan salat berjamaah. Sementara bagi peserta didik perempuan, menggunakan baju lengan panjang dan rok panjang dapat sebagai alat menutup aurat yang lebih baik.
Kedua, pembiasaan salat berjamaah dan membaca Al-Qur’an. Sebagai kewajiban umat muslim yaitu mendirikan salat, SMP IT PAPB membiasakan salat berjamaah sebagai metode penanaman disiplin peserta didik melaksanakan salat di awal waktu. Sejalan dengan itu, SMP IT PAPB turut melaksanakan pembiasaan membaca Al-Qur’an sebagai pengingat peserta didik mengenai tuntunan kehidupan.
Ketiga, full day school. Penerapan full day school memiliki arti, peserta didik dari pagi sampai sore berada di sekolah untuk menerima materi pelajaran normatif, adaptif dan keagamaan.
Transformasi Kekinian
Kini, SMP IT PAPB telah mengalami kemajuan yang signifikan, hal tersebut dapat tercapai karena SMP IT PAPB terus mengadakan inovasi-inovasi pada setiap tahunnya. Seluruh elemen sekolah bersatupadu untuk meningkatkan mutu sekolah SMP IT PAPB dengan terus melakukan evaluasi-evaluasi terhadap implementasi kurikulum 2013 revisi demi mewujudkan sekolah yang berprestasi dari sisi peserta didik dan guru. Sejalan dengan itu, dalam dua tahun belakangan ini, SMP IT PAPB telah mengalami kemajuan di bidang sarana dan prasarana yang semakin lengkap.
Pertama, UKS representatif. Usaha Kesehatan Siswa (UKS) merupakan unit wajib yang harus ada di sekolah sebagai bentuk komitmen Kemenkes RI terhadap kesehatan peserta didik. Memiliki UKS dengan fasilitas kesehatan berupa obat-obatan dan peralatan yang memadai, tentu dapat menjadi penunjang perawatan pertama yang prima kepada peserta didik yang sedang membutuhkan penanganan kesehatan. SMP IT PAPB menyadari pentingnya memiliki unit UKS dengan akreditas sangat baik. Oleh karena itu, UKS di SMP IT PAPB telah mengalamai peningkatan, yaitu dengan adanya dokter yang siap melayani secara optimal ketika terdapat peserta didik yang membutuhkan perawatan.
Kedua, kantin sehat. Dewasa ini, fenomena makanan dan minuman tidak sehat dengan menggunakan bahan berhaya banyak muncul kepermukaan. Berdasarkan data dari badan POM, bahan berbahaya yang sering ditemukan pada makanan dan minuman yaitu borak, formalin, rhodamin B, kuning Metanil. Apabila peserta didik mengonsumsi bahan-bahan berbahaya tersebut, dapat mengakibatkan perut terasa terbakar hingga kerusakan jantung, hati, otak, system saraf pusat.
Berdasarkan hal tersebut, pada penerapan pembelajaran full day school mendorong SMP IT PAPB untuk menciptakan kantin sehat sebagai rasa tanggungjawab pihak sekolah terhadap kebutuhan gizi peserta didik. Kantin sehat SMP IT PAPB merupakan sebuah fasilitas ruang makan bagi peserta didik dengan suguhan menu makan yang diolah langsung oleh ahli masak, sehingga terjamin sehat dan terbebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu, menu makanan yang disajikan sudah melalui perhitungan matang dari ahli gizi, sehingga kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan peserta didik terpenuhi.
Ketiga, fasilitas lift. SMP IT PAPB saat ini sudah memiliki gedung tingkat tiga, sehingga demi menunjang mobilitas peserta didik dan guru, muncul sebuah solusi dengan adanya fasilitas lift sekolah. Fasilitas lift ini, disambut baik oleh guru-guru senior SMP IT PAPB, karena guru-guru tidak perlu lelah untuk naik turun tangga secara manual dari satu kelas ke kelas lainnya. Fasilitas ini sekaligus dapat menjadi pionir bagi sekolah-sekolah lain, karena SMP IT PAPB menjadi sekolah pertama yang memiliki fasilitas lift sebagai penunjang mobilitas peserta didik dan guru.
Ketika usia SMP IT PAPB genap 17 tahun, berbagai kenangan indah ada di dalamnya. Sebagaimana ungkapan Kepala SMP IT PAPB, Drs. H. Ramelan, S.H., M.H., bahwa dirinya tidak bisa menceritakan atau memilih kenangan yang terindah. Karena menurutnya semuanya indah. Mulai dari pertama kali sekolah ini berdiri dengan segala kesederhanaannya, melihat peserta didik memenangkan lomba, melihat peserta didik bisa sampai ke luar negeri, dan juga melihat guru-guru kami berhasil mendapatkan penghargaan sebagai guru berprestasi itu tidak ternilai.
Ke depan, SMP IT PAPB memiliki harapan-harapan besar, yakni ingin menjadi sekolah yang mampu mengimplementasikan pendidikan karakter dan budi pekerti kepada peserta didik, kemudian bersatupadu menjadi kekuatan utuh yang penuh rasa optimisme dalam mengabdikan diri kepada pendidikan Indonesia di dalam “rumah” titipan Allah ini, menjadi pilihan utama masyarakat karena prestasi peserta didik dan guru yang membanggakan, serta menyediakan fasilitas yang terus berkembang demi menunjang pembelajaran peserta didik. (usman)
* Penulis adalah Pemimpin Redaksi Majalah Metamorf dan Guru Bahasa Indonesia SMP IT PAPB Semarang.