Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan
![Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan 1 Puasa Qadha Ramadhan](https://smpislampapb.sch.id/wp-content/uploads/2021/04/Puasa-Qadha-Ramadhan.jpg)
smpislampapb.sch.id – Umat Muslim yang pada saat menjalankan puasa pada bulan Ramadhan yang mengalami halangan sehingga tidak dapat melaksanakan puasa pada hari tersebut, tetap harus mengganti puasa pada hari tersebut. Puasa ini bisa dilakukan pada saat di luar bulan Ramadhan, lebih tepatnya mungkin pada seminggu setelah bulan Ramadhan usai.
Mengapa puasa Ramadhan yang tidak bisa di laksanakan secara penuh ini harus diganti pada lain hari? Seperti yang Anda tahu, puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu pada rukun Islam, ini menjadikan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban. Walau tidak bisa melaksana kan kewajiban tersebut, Allah SWT adalah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah SWT memberikan keringanan untuk beberapa golongan tidak mengerjakannya.
Daftar Isi
Siapa Saja Yang Tidak Wajib Melakukan Puasa di Bulan Ramadhan
Dalam surah Al-Baqarah ayat 185, Allah berfirman:
أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ ۚ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya, “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib lah baginya berpuasa) sebanyak hari yang di tinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Dari keterangan ayat diatas, dikatakan bahwa ada beberapa golongan yang tidak diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan, diantaranya adalah orang yang sakit, orang yang dalam perjalanan, atau orang-orang yang merasa berat untuk menjalankannya.
Terkait perempuan, mereka yang mengalami menstruasi pada hari-hari puasa Ramadhan, diperintahkan untuk tidak berpuasa.
Dasarnya adalah riwayat dari Aisyah,
“Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami di perintahkan untuk mengqada puasa dan tidak di perintahkan untuk mengqada salat,” (H.R. Muslim).
Sementara itu, ibu hamil dan menyusui, yang khawatir akan kesehatan dirinya, bayi dalam kandungan, bayi yang disusui, atau dirinya dan bayi, dapat tidak berpuasa pada Ramadhan, kemudian mengganti puasa pada hari/waktu lain ketika ia sudah tidak hamil atau menyusui lagi.
Seperti penjelasan dalam Surah al-Baqarah:185, seseorang yang meninggal kan puasa Ramadhan, wajib menggantinya dengan puasa pada waktu lain sejumlah hari puasa yang di tinggalkan, namanya puasa Qadha.
Apa itu Puasa Qadha Ramadhan
Puasa ganti atau Qadha artinya mengganti puasa Ramadhan sebanyak yang ditinggalkannya. Misalnya, selama Ramadhan kita batal puasa selama 10 hari, berarti wajib mengganti sesuai jumlah hari tersebut. Artinya, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Puasa Qadha juga ada tata cara dan niat puasa Qadha Ramadhan, bagaimanakan caranya? Dan bagaimanakan bacaan dari niat puasa Qadha Ramadhan tersebut?
Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan
Menjalankan puasa Qadha sebenarnya tidak ada bedanya dengan menjalankan puasa Ramadhan. Dalam mazhab Syafi’i, seseorang tetap wajib membaca niat puasa qadha pada malam harinya sebelum tiba waktu menjelang subuh sebagai awal permulaan puasa yang hendak dilakukan tersebut.
dikutip dari tulisan “Ini Lafal Niat Qadha Puasa” oleh Alhafiz Kurniawan dalam laman laman NU Online, Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna diceritakan bahwa, “Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa patut seperti puasa Ramadhon, puasa qadha, atau puasa nazar. “Prasyarat ini berdasar pada hadis Rasulullah, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, karenanya tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa tiap hari berdasar pada redaksi zahir hadis.”
Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan
Berikut bacaan niat puasa qadha Ramadhan dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin, beserta artinya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta’ala.”
Itulah tadi pembahasan tentang niat puasa Qadha Ramadhan. Bagi Anda para laki-laki yang masih sehat dan sudah pasti tidak akan merasakan haid seperti wanita, semoga pada bulan Ramadhan kali ini, puasa Insyaallah bisa berjalan dengan lancar. Aamiin.